Sunday, June 25, 2017

Berduka Karena Orang Tua Tewas Dalam Kecelakaan CEO Sekaligus Pendiri UBER Memutuskan Mengundurkan Diri

www.AstroDigi.com KOMPAS.com | Di tengah kemelut masalah ketenagakerjaan di Uber, kabar duka datang mengenai orangtua sang pendiri perusahaan ride sharing tersebut, Travis Kalanick.
Ayah dan Ibu Travis, Bonnie dan Donald, dilaporkan mengalami kecelakaan saat berperahu di danau Pine Plat, California, Amerika Serikat, Jumat (26/5/2017) lalu.

Perahu yang mereka kemudikan menabrak batu lalu tengggelam. Malang, Bonnie sang ibunda Travis meninggal dunia dalam kejadian itu.
"Petugas polisi menemukan seorang pria dan wanita terdampar di pinggir danau," sebut keterangan kantor Sheriff setempat, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Cnet.








"(Korban) Pria mengalami luka-luka sedang, sementara yang wanita sudah meninggal dunia," lanjut informasi dari kantor kepolisian setempat.
Sebuah pernyataan dari Uber membenarkan bahwa Travis tengah berduka karena kehilangan sosok sang ibunda. Ayahnya kini masih dirawat di rumah sakit.

"Doa kami menyertai Travis dan keluarganya di waktu duka ini," sebut seorang juru bicara Uber.
Travis dikenal dekat dengan Bonnie. Pada Hari Ibu beberapa waktu lalu, dia sempat memajang fotonya saat sedang berdua bersama sang ibunda.

"Seiring waktu berlalu, saya semakin menghargai ibu serta cinta dan hatinya yang tak terbatas," tulis Travis ketika itu. Di bawahnya tersemat foto lama yang menggambarkan Travis semasa kecil bersama Bonnie.
Travis Kalanick resmi mengundurkan diri dari jabatan CEO di perusahaan ride-sharing Uber. Orang nomor satu sekaligus pendiri Uber ini diminta melepas posisinya itu oleh kelompok dominan dari kubu investor Uber.

Setidaknya begitu yang tertera dalam pernyataan resmi Kalanick, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Rabu (21/6/2017) dari TheVerge.
“Saya mencintai Uber lebih dari apa pun di dunia. Dalam momen sulit di kehidupan personal saya, saya menerima permintaan para investor untuk mundur agar Uber bisa kembali berkembang daripada terdistraksi dengan perselisihan lain,” begitu dalam pernyataan resmi Kalanick.

Pihak Uber mengakui dedikasi Kalanick yang selalu memprioritaskan Uber. Dalam pernyataan tertulis, perwakilan Uber menyebut pengunduran diri Kalanick sebagai bentuk kecintaannya kepada Uber.
"Dengan mundur dari Uber, ia (Kalanick) memiliki waktu untuk pulih dari kedukaan yang ia alami sambil memberikan perusahaan ruang untuk sepenuhnya menyongsong babak baru di sejarah Uber ini. Kami akan terus hadir dengan kehadiran Kalanick dalam dewan direksi," tertulis dalam pernyataan resmi.

Adapun momen sulit dalam kehidupan personal Kalanick agaknya merujuk pada ibunya yang meninggal beberapa saat lalu. Selain itu, Kalanick juga banyak dikritisi soal sikap yang kemudian menambah persepsi negatif publik ke Uber.
Misalnya saja ketika Kalanick memarahi sopir Uber karena menanyakan upah yang dipotong. Kalanick juga sempat bergabung sebagai tim penasihat Trump dan direspons dengan demo besar-besaran di kantor Uber, San Francisco, AS.

Selain Kalanick sebagai “wajah” Uber, iklim perusahaan tersebut juga mendapat banyak komentar pedas. Isu negatif berbondong-bondong menerpa Uber, mulai dari kasus seksis, pelecehan seksual, tuntutan hukum atas pencurian intellectual property dari anak usaha Google,  hingga kultur yang dianggap terlalu agresif.

Sebelum pengunduran diri ini, Kalanick lebih dulu mengumumkan cuti sementara pada pekan lalu. Fungsinya kala itu diambil alih komite manajemen.
Hingga kini belum ada pengumuman penunjukan CEO baru sebagai nakhkoda Uber. Yang jelas, Kalanick yang tak lain merupakan pendiri Uber masih akan tetap menjadi anggota direksi.

 www.AstroDigi.com (Nino Guevara Ruwano)

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...