Friday, August 13, 2010

Tentara Bisa Stres Karena Tidak Perang


www.AstroDigi.com

OKEzone.com | Rabu, 21 Juli 2010 | Tiap orang yang mendaftar menjadi tentara tentu ingin pergi berperang demi membela negeri. Namun,bagaimana dengan para prajurit yang tidak pernah pergi ke medan laga?

Tiap satu tentara atau Marinir Amerika Serikat (AS) yang ditempatkan di arena perang di luar negeri, ada tiga orang yang tetap berada di AS sebagai pendukung misi.
Namun, dengan tidak dikirimnya mereka ke medan laga, situasi pun jadi sulit.

Saat Jay Agg mendaftar pada Korps Marinir AS setelah serangan 11 September 2001 (9/11),dia tahu risikonya. Dia bisa saja luka parah atau kehilangan bagian tubuhnya. Dia juga sadar bahwa dia bisa saja kehilangan nyawanya.
Namun, yang tidak diketahui banyak orang, saat masa tugasnya nyaris selesai pada tahun 2006 lalu, dia ternyata tidak pernah sekali pun ditugaskan di medan laga.Tentu saja,Agg pun amat kecewa.
Sebagian orang mungkin membayangkan bahwa tentara yang tidak ditempatkan di medan laga akan senang dengan kondisi mereka tetap berada di tempat yang aman,jauh dari bahagia.Tapi yang seperti itu jarang.

Di era perang Vietnam, membuat alasan agar tidak ditugasi ke medan laga itu lumrah.Pria-pria muda memalsukan luka,menikah atau pindah ke Kanada agar menghindari di tempatkan di medan perang.
Namun, dalam sebuah sistem militer sukarela,mereka yang mendaftarkan diri sudah menyadari nasib yang akan dihadapi, jadi, tidak ditempatkan di medan perang bisa jadi sumber frustrasi,kekecewaan dan, bagi beberapa orang,hal yang memalukan.

Banyak orang di pasukan angkatan bersenjata merasa bahwa terlalu sedikit orang sipil yang benar- benar mengapresiasi keinginan untuk ikut ke medan laga.
“Akar penyebab kesalahpahaman ini adalah rata-rata orang tidak akan benar-benar mau bersukarela masuk militer, jadi mereka tidak memahami motivasi untuk berperang di medan laga sebagai prioritas,” papar Agg, yang sekarang bekerja sebagai manajer komunikasi nasional kelompok veteran Amvets.

Bagi sebagian besar orang, ditinggalkan itu memang sulit.Insting untuk berperang sangat kuat, sebagian dikendalikan persahabatan dan sebagian oleh latihan.
Beberapa orang menyamakan pengalaman itu dengan pemain sepak bola yang telah berlatih keras,mempertajam skill mereka, tapi tidak pernah diturunkan di pertandingan. Tak heran,jika rasa iri pun muncul.

Terlebih, sulit bagi mereka yang tetap berada di tanah air untuk memberikan penjelasan kepada teman dan kerabat mengapa tetap berada di AS. Itzak Lefler, yang bergabung dengan Marinir setelah lulus dari SMA di 2001,menuturkan, ketika orang tahu bahwa dia seorang Marinir, mereka sering kali bertanya apakah dia pernah membunuh orang.
Ini adalah pertanyaan yang rumit dan sulit dijawab semua tentara, meskipun bagi mereka yang, seperti Leflter, yang tidak pernah pergi berperang.
“Sulit bagi saya untuk bilang kepada orang-orang bahwa saya tak pernah pergi perang. Obrolan biasanya berakhir pada pertanyaan ‘jadi apa yang kamu lakukan?’ karena saya tidak punya tujuan di militer kalau saya tidak pergi perang,”ujarnya.
Tanpa pengalaman pergi berperang, dia kini merasa bahwa pengalamannya selama delapan tahun sebagai Marinir adalah sia-sia.

Lefler merasa dia tidak benarbenar mengabdikan diri. Sama seperti Lefler, Justin Lago juga punya cerita yang sama. Lago mendapat tugas mendokumentasikan operasi Korps Marinir sebagai koresponden perang.
Setelah serangan 9/11, Lago dan rekanrekannya sangat ingin dikirim ke medan laga. Sayang, ketika waktunya tiba, kaki Lago tidak pernah menginjak tanah Irak atau Afghanistan.

Dia justru dikirim ke markas AS di Okinawa, Jepang. Di sisi lain,mereka yang pernah terlibat konflik memilih untuk kembali ke medan laga. Misalnya, Michael DeVaughn. Pria ini pernah menjadi polisi militer di Irak dan Afghanistan.
Ketika masa tugasnya berakhir, dia memilih melanjutkan studinya. Meski demikian, setelah tiga tahun menjadi tentara cadangan, panggilan berperang tak bisa dia hindarkan.
DeVaughn merasa keterampilannya terbuang sia-sia dalam kehidupan sipil. Dia mengaku sangat menikmati pekerjaannya sebagai polisi militer.

www.AstroDigi.com (Nino Guevara Ruwano)

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...