Thursday, August 26, 2010

Senyum Monalisa Dilukis Dengan Olesan Jemari


www.AstroDigi.com

Tribunnews.com | Senin, 23 Agustus 2010 | Leonardo Da Vinci dikenal memanfaatkan efek sfumato untuk menyelaraskan bayangan-bayangan dan mengaburkan outline. Namun teknik sebenarnya yang digunakan Da Vinci sejak lama masih menjadi perdebatan di antara para ahli.
PARA ilmuwan menduga senyuman Mona Lisa dibuat melalui olesan jemari leonardo da Vinci. Bahkan lukisan seyuman itu dilapisi 40 lapisan cat yang sangat tipis.

Senyum Mona Lisa pada lukisan karya Leonardo da Vinci selalu menjadi studi menarik bagi para ilmuwan seni. Baru-baru ini para pakar seni berhasil mengungkap efek sfumato, efek asap khas Da Vinci yang membuat senyum Mona Lisa menjadi misterius.

Seperti dikutip dari laman Telegraph, Minggu, 22 Agustus 2010, teknik sfumato pada lukisan yang saat ini dimiliki pemerintah Prancis tersebut dilakukan dengan melapisi hingga 40 lapisan cat yang sangat tipis pada bagian senyum Mona Lisa.

Bahkan lapisan cat untuk senyum tersebut diyakini ilmuwan, dioleskan menggunakan jari-jari Da Vinci. Lapisan cat yang dicampur dengan zat warna berbeda-beda menciptakan bayangan dan kesan kabur di sekitar mulut. Kondisi ini yang membuat Mona Lisa memiliki senyum nyaris tak kelihatan, yang menghilang saat dilihat langsung.

Menggunakan sinar X untuk meneliti lukisan ini, para peneliti bisa melihat bagaimana lapisan-lapisan cat tersebut dioleskan dengan tingkat ketebalan bervariasi di bagian-bagian berbeda pada wajah.

Dengan waktu pengeringan tiap lapisan membutuhkan waktu berbulan-bulan, efek sfumato memerlukan waktu bertahun-tahun hingga menghasilkan lukisan utuh.

Para ilmuwan juga menduga bahwa Da Vinci menggunakan jari-jarinya untuk mengoleskan lapisan cat itu karena tidak ada jejak kuas atau garis-garis yang terlihat pada lukisan.

Da Vinci dikenal memanfaatkan efek sfumato untuk menyelaraskan bayangan-bayangan dan mengaburkan outline. Namun teknik sebenarnya yang digunakan Da Vinci sejak lama masih menjadi perdebatan di antara para ahli.

Penemuan baru ini diumumkan oleh para ilmuwan di laboratorium penelitian dan restorasi museum Prancis, Laboratoire du Centre de Recherche et de Restauration des Musees de France, serta Synchrotron Radiation Facility Eropa.

www.AstroDigi.com

Dalam jurnal ilmiah Angewandle Chemie, Dr Philippe Walter, yang memimpin studi ini mengatakan, "Ketipisan lapisan cat harus ditekankan karena makin menegaskan ketelitian pelukis dalam mengoleskan lapisan-lapisan tipis itu. Lebih dari itu, evolusi yang teratur dan lambat dari ketebalan lapisan mengimplikasikan bahwa lapisan yang sangat banyak itu harus dioleskan untuk memperoleh bayangan paling gelap."

Sebagaimana lukisan Mona Lisa, tim ilmuwan ini juga mempelajari warna kulit pada enam lukisan terkenal Da Vinci lainnya, termasuk Virgin of the Rocks, Madonna of the Carnation, Santo Yohanes Pembaptis, dan Virgin and the Child.

Mereka menemukan bahwa tiap lapisan cat hanya berukuran sekitar 20 mikrometer, sekitar 50 kali lebih tipis dibanding sebatang rambut manusia. Di bagian-bagian kulit yang berwarna terang, lapisan cat yang ditemukan sangat tipis, tetapi di bagian yang berwarna gelap lapisan berketebalan hingga 55 mikrometer.

www.AstroDigi.com (Nino Guevara Ruwano)

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...